• Output
Mahasiswa mampu menjelaskan
– Komposisi
pangan secara umum
– Jenis
dan mekanisme kerusakan pangan
Komposisi
pangan
• Komponen
makro
– Air,
karbohidrat, lemak, protein
• Komponen
mikro
– Vitamin,
mineral, pigmen, komponen organik lainnya
• Bahan
fungsional
– Komponen
makro dan mikro yang memiliki fungsi kesehatan
Air
• Mempengaruhi
– Kesegaran
– Stabilitas
– Keawetan
– Kemudahan
reaksi kimia
– Aktivitas
enzim
– Pertumbuhan
mikroba
Tipe
air
• Pure
water
• Free
water
• Adsorbed
water
• Bound
water
Kadar air dan aw
• Kadar
air: jumlah absolut air dalam pangan sebagai komponen pangan
• Aw:
bagaimana air dapat berperan atau beraktivitas pada suatu reaksi kimia dan
biologi dalam pangan
Karbohidrat
• Karbohidrat
sederhana
– Monosakarida
– Disakarida
• Oligosakarida
– rafinosa,
stakhiosa, dan verbaskosa
• Polisakarida
kompleks
– Pati
Lemak
• Kelompok
lipida yang tersusun dari asam lemak dan gliserol
• Kelompok
berdasarkan kemampuan disintesis tubuh
– Esensial
• Oleat,
linoleat, linolenat
– Non
esensial
• Kelompok
berdasarkan kejenuhan
– Jenuh
– Tidak
jenuh
Protein
• Asal
– Hewani
– Nabati
• struktur
molekul
– Primer,
skunder, tersier, kuartener
• Kemampuan
tubuh memproduksi
– Esensial
– Non
esensial
Vitamin
• Larut
air
• Larut
lemak
http://www.ars.usda.gov/Services/docs.htm?docid=8964
merupakan software untuk mengetahui nilai gizi makanan
• is
the process in which food deteriorates to the point in which it
is not edible to humans or its quality of edibility becomes reduced
• Harvested
crops decompose from the moment they are harvested due to attacks from
microorganisms. These include bacteria, mold, yeast, and enzymes.
Klasifikasi Bahan Pangan
• Makanan
tidak mudah rusak (non perishable foods), dpt disimpan relatif lama pada suhu
kamar
– Co:
beras, kacang-kacangan kering
• Makanan
agak mudah rusak (semi perishable foods), dpt disimpan pada jangka waktu
terbatas
– Co:
bawang bombay, umbi-umbian
• Makanan
mudah rusak (perishable foods), cepat rusak bila disimpan tanpa
perlakuan/pengawetan
– Co:
daging, ikan, susu, buah matang, sayur
Rusak???
• Bila
menunjukkan penyimpangan karakteristik dari keadaan normal
– Kentang,
ubi jalar, wortel jadi lunak
– Sawo,
mangga, apel memar
– Sayur
asin berlendir dan bau busuk
– Makanan
kaleng bau busuk, kaleng menggembung
– Gorengan
gosong
– Tepung
menggumpal, mengeras
– Minyak
goreng tengik
– Ikan
busuk
– Kacang-kacangan
berkapang
Penyimpangan mutu bahan pangan:
• Susut
kualitatif
– Bahan
pangan mengalami penurunan mutu sehingga tidak layak lagi dikonsumsi oleh
manusia
• perubahan-perubahan
biologi (mikroba, serangga, tungau, respirasi)
• perubahan-perubahan
fisik (tekanan, getaran, suhu, kelembaban)
• perubahan-perubahan
kimia dan biokimia (reaksi pencoklatan, ketengikan, penurunan nilai gizi dan
aspek keamanan terhadap kesehatan manusia)
• Susut
kuantitatif
– Kehilangan
jumlah atau bobot hasil pertanian, akibat penanganan pasca panen yang tidak
memadai, dan karena gangguan biologi (proses respirasi, serangan serangga dan
tikus)
JENIS KERUSAKAN
• Kerusakan
mikrobiologis
• Kerusakan
mekanis dan fisik
• Kerusakan
kimiawi
• Kerusakan
biologis
Kerusakan Mikrobiologi
• Bakteri,
kapang, khamir
• Cara
perusakan: menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul yang menyusun bahan
pangan menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil
– Karbohidrat
® gula sederhana
– Protein
® peptida, amida, amoniak
– Lemak
® gliserol, asam lemak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba:
– Aktivitas
air (Aw) bahan pangan (air bebas yang terkandung dalam bahan pangan yang dapat
digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya)
– pH
bahan pangan
– Kandungan
zat gizi bahan pangan
– Suhu
penyimpanan dan pengolahan
– Ketersediaan
oksigen
Aw untuk pertumbuhan jasad renik
Mikroorganisme
|
Aw minimum
|
Bakteri
|
0,90
|
Khamir
|
0,88
|
Kapang
|
0,80
|
Bakteri halofilik (tahan lar. garam)
|
0,75
|
Kapang serofilik (tahan lar. pekat)
|
0,65
|
Khamir osmofilik (tahan kekeringan)
|
0,60
|
Kerusakan
Mekanis dan Fisik
• Kerusakan
mekanis
– Karena
benturan-benturan mekanis: pelemparan bahan, penggunaan alat saat panen (galah,
jatuh, cangkul), saat transportasi
• Kerusakan
fisik
– Karena
perlakuan fisik:
• Pengeringan
(case hardening)
• Pendinginan
(chilling injuries dan freezing injuries)
Kerusakan dingin pada buah-buahan yang disimpan di bawah suhu terendah yang aman
Komoditi | Suhu terendah yang aman | Kerusakan yang terjadi jika disimpan pada suhu antara 32 oF dan suhu terendah yang aman |
Apel |
36-38
| Pencoklatan bagian dalam, bagian tengah coklat, lembek, dan lepuh |
Avokat |
40-45
| Daging buah coklat kehitaman |
Pisang |
53-56
| Warna jelek jika matang |
Jeruk besar |
50
| Lepuh, lubang cacat, benyek |
Mangga |
50-55
| Kulit lepuh, kehitam-hitaman, pematangantidak merata |
Semangka |
40
| Lubang cacat, busuk pada permukaan |
Pepaya |
45
| Lubang cacat, gagal matang, citarasamenyimpang, busuk |
Nanas |
45-50
| Warna ijau jelek jika matang |
Tomat (matang) |
45-50
| Pelunakan, benyek dan busuk |
Tomat hijau |
55
| Warna jelek jika matang dan busuk |
• Kerusakan
Kimiawi
• Reaksi
pencoklatan:
– Enzimatis
– Non-enzimatis
• Proses
ketengikan:
– Oksidatif
– hidrolisis
• Reaksi
pencoklatan enzimatis
• Tidak
terlalu banyak dijumpai pada bahan pangan berkadar air rendah
• Aktivitas
enzim dipengaruhi: kadar air, ketersediaan oksigen, suhu, pH, lama penyimpanan
• Umum
terjadi pada buah dan sayuran
• Apel,
pisang, salak, kentang, kandungan polifenoloksidase
• Bisa
terjadi jika ada:
– substrat
senyawa fenolik
katekin, dan turunannya seperti tirosin, asam kafeat, asam
klorogenat, leukoantosianin
- Enzim
Polifenoloksidase, fenoloksidase, fenolase, polifenolase,
- oksigen
• Reaksi
pencoklatan non-enzimatis
• Reaksi
maillard
• Karamelisasi
• Pencoklatan
akibat vitamin C
• Maillard:
ahli kimia Perancis, 1912 pertama kali menjelaskan terjadinya reaksi maillard
• Terjadi
pada bahan pangan yang mengandung gula pereduksi dan protein, tergantung pada
suhu, pH, dan Aw selama penyimpanan
– Asam
amino + gula pereduksi = seny. Kompleks tdk berwarna larut dlm air
– Seny.
kompleks akan terurai lagi membentuk seny. kompleks berwarna coklat tdk larut
dalam air
• Hasil
Rx. Maillard:
– Seny.
yang memiliki daya antioksidan dan dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak
selama penyimpanan
– Terbentuknya
seny. kompleks berwarna coklat yg tdk larut air menyebabkan bahan pangan sulit
direkonstruksi (tepung telur, susu bubuk, dll)
– Penurunan
nilai gizi (seny. Kompleks yg terbentuk sulit dicerna, kand. asam amino
berkurang, terutama lisin yg paling reaktif dengan gula pereduksi)
– Citarasa
ada yang diinginkan (kopi sangrai, roti panggang)
• KARAMELISASI
• Rasa
gula karamel merupakan kombinasi rasa manis, pahit, dan asam
• Terjadi
selama pengolahan
• Tahapan
reaksi karamelisasi:
– Pemecahan
molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
– Suhu
tinggi, misal 170oC, akan mengeluarkan molekul air dari tiap molekul
gula sehingga terbentuk glukosa
– Proses
pemecahan dan dehidrasi dilanjutkan dengan polimerisasi, dan timbul beberapa
asam dalam campuran tersebut
– Pencoklatan
Akibat Vitamin C
• Vit.
C (as. askorbat) merupakan seny. reduktor dan bertindak sebagai prekursor untuk
pembentukan warna coklat non-enzimatis
• Menyebabkan
penurunan nilai gizi
• Kerusakan
Biologis
• Kerusakan
karena serangga, pengerat, ulat
• Penyusutan
kualitatif dan kuantitatif
• Seragga
menyebabkan kerusakan terbesar dalam bahan pangan
• Penularan
terjadi karena perpindahan komoditas dari gudang 1 ke gudang lainnya
• Pertumbuhan
cepat 25-350C
• Pencegahan
dengan fumigasi insektisida, pengendalian atmosfer, predator, bahan alami,
midifikasi fisik
• Tikus
merusak kemasan dan bahan pangan
• Kontaminasi
urin, kotoran, bulu, bangkai yang menyebabkan berbagai penyakit
• Assesment
• Simple
– Visual
and olfactory impression
– Ex
daging mentah dapat disimpulkan busuk apabila warnanya yang merah terang telah
hilang
• Analytical
– By
some test
No comments:
Post a Comment