Panduan karya tulis

[Enter Post Title Here]

 

 

Panduan kti 8 agustus 2024

Oleh Dr. Fitriyono Ayustaningwarno

  1. hanya gunakan laboratorium yang mudah dihubungi, menjawab eprtanyaan, komunikatif
  2. ruang lingkup keilmuan dengan Pembimbing 1 Ayusta adalah desain, mutu dan gizi pangan
  3. harus ada foto produk, setiap perlakuan, di letakkan di hasil penelitian
  4. harus ada foto proses produksi, setiap langkah produksi, letakkan di lampiran
  5. uji antioksidan dan total phenol wajib dilakukan ekstraksi minimal 24 jam
  6. uji umur simpan dilarang menggunakan kadar air sebagai parameter uji, kecuali oven yang digunakan adalah climate chamber.
  7. TOPIK
  8. tidak menerima produk hanya campur campur bahan, harus dengan tehnik produksi yang menarik, bahan menarik, tehnik analisis menarik
  9. penulisan secara umum
  10. mulai dari 1 lembar latarbelakang dan 1 lembar metode. kemudian baru didetailkan bagian metode sampai selesai dan lanjut ke bagian yang lain
  11. hidupkan paragraf mark untuk melihat formating error
  12. rata kanan kiri dengan first line indent by 1 cm
  13. penomoran bab menggunakan heading multi-level list rata kiri contoh 1. Pendahuluan 1.1 Antioksidan
  14. Harus menggunakan page number dan line number
  15. penggunaan koma dan titik harus konsisten. gunakan koma sebagai pemisah desimal
  16. jumlah angka penting harus konsisten (angka di belakang koma)
  17. suhu ditulis sebagai 45 °C ada spasi setelah angka
  18. Wajib membaca referensi [1-6]
    1. Ayustaningwarno, F., et al., The pivotal role of moisture content in the kinetic modelling of the quality attributes of vacuum fried chips. Innovative Food Science & Emerging Technologies, 2020. 59: p. 102251. https://doi.org/10.1016/j.ifset.2019.102251 
    2. Anjani, G., Ayustaningwarno, F., & Eviana, R. (2022). Critical review on the immunomodulatory activities of carrot’s β-carotene and other bioactive compounds. Journal of Functional Foods, 99, 105303. https://doi.org/10.1016/j.jff.2022.105303

    3. Ayustaningwarno, F., et al., Nutritional and Physicochemical Quality of Vacuum-Fried Mango Chips Is Affected by Ripening Stage, Frying Temperature, and Time. Frontiers in Nutrition, 2020. 7(95).  https://doi.org/10.3389/fnut.2020.00095
    4. Ayustaningwarno, F., et al., Effect of Vacuum Frying on Quality Attributes of Fruits. Food Engineering Reviews, 2018. 10(3): p. 154–164.sd
    5. Ayustaningwarno, F., et al., Surface color distribution analysis by computer vision compared to sensory testing: Vacuum fried fruits as a case study. Food Research International, 2021. 143: p. 110230.
    6. American Psychological Association (APA), Publication Manual of the American Psychological Association 6 edition. 2010, Washington DC: American Psychological Association.
  19. Selalu sinkronisasi file ke dalam one drive sso
  20. etical clearence untuk setiap penelitian dengan uji organoleptik / melibatkan manusia maupun hewan coba, surat dilampirkan
    1. pada sub bab terpisah "ETHICS STATEMENT" ditulis seperti ini : The studies involving human participants were reviewed and approved by the Health Research Ethics Committee, Faculty of Medicine, Diponegoro University with ethical clearance No.119/EC/KEPK/FKUNDIP/VI/2021. The patients/participants provided their written informed consent to participate in this study.

  21. mencari paper jurnal di https://sci-hub.se/
  22. mencari buku di https://libgen.is/
  23. seacrch engine paper dan buku
    1. https://scholar.google.com/
    2. https://www.wur.nl/en/Library.htm
  24. proposal
  25. pendahuluan proposal harus berisi
    1. masalah gizi
    2. solusi masalah gizi tersebut
    3. produk makanan seperti apa yang bisa menjadi solusi
    4. ketiga latar belakang tersebut memuat mekanisme, jumlah, konsentrasi  
  26. Bab pendahuluan
  27. maksimal 2,5 halaman
  28. Dalam memulai latar belakang isinya adalah: masalah, mekanisme, treatment atau perlakuan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengatasi mekanisme tersebut.
  29. urgensi penggunaan semua parameter  (contoh kadar vitamin c) harus muncul di pendahuluan, dengan mekanisme yang jelas berhubungan dengan variable (contoh perlakuan suhu)  pada makanan / objek / subjek
  30. pada kti produk pangan satu paragraf harus membahas paten produk yang mirip tersebut dengan menulis nomor paten, judul paten dalam bahasa indonesia, lalu membahas seperti apa produk tersebut, apa, kelebihan, apa kekurangan, bagaimana bisa dikembangkan 
  31. cari referensi paten di sini
    1. https://worldwide.espacenet.com/
    2. https://worldwide.espacenet.com/patent/cpc-browser
    3. https://patentscope.wipo.int/search/en/search.jsf
    4. https://www.wipo.int/classifications/ipc/en/
    5. https://pdki-indonesia.dgip.go.id/
    6. https://patents.google.com/
  32. penelitian apa saja yang sudah dilakukan terkait produk untuk tujuan yang sama dengan anda, menggunakan perlakuan yang mirip
  33. gap penelitian, apa masalah yang tertangkap dari pustaka pustaka di atas, apa solusi yang mungkin diberikan
  34. hipotesis
  35. Penelitian ini bertujuan untuk
  36. Bab Metode
  37. subtitusi bahan utama dengan dua bahan pengganti konsentrasi bahan utamanya harus tetap, contoh 3 variasi produk. A100% terigu, B 70%terigu, 5% porang, 25 persen sorgum, C 70% terigu, 10% porang, 20% terigu, D70% terigu, 15% porang, 15% sorgum
  38. uji antioksidan dan total phenol wajib dilakukan ekstraksi minimal 24 jam
  39. antioksidan dengan ABTS dan Trolox sebagai standar
  40.  larutan dihomogenkan dengan magnetic stirrer (Benchmark) selama 2 jam. Setelah itu, larutan disentifuse dengan centrifuge (DLAB) selama 20 menit pada 3000 rpm. Kemudiaan disaring menggunakan kertas saring dan disimpan kedalam tube centrifuge yang dilapisi aluminium foil agar terhindar dari cahaya lalu disimpan dalam cooler bersuhu 3 °C untuk selanjutnya dianalisis.26

    Langkah selanjutnya adalah menyiapkan 7 Mm ABTS (Aldrich, 30931-67-0)

    11.52 mg dalam 3 ml akuades dan 2.45 mM K2S2O8 (EMSURE, 7727-21-1) 1.98 mg dalam 3 ml akuades kedalam tube centrifuge, kemudiam masing masing dihomogenkan dengan menggunakan vortex selama 1 menit. Setelah itu dituangkan kedalam larutan ABTS yang telah dicampurkan dengan air dan dihomogenkan kembali dengan vortex selama 1 menit. Larutan yang sudah tercampur kemudian diinkubasi selama 12 jam pada suhu 3 °C. Langkah selanjutnya yaitu melakukan preparasi alat dan sampel biskuit yang telah diekstraksi. Pertama menyiapkan 5 larutan sampel dengan berbagai konsentrasi yaitu 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm dan larutan Trolox (Aldrich, 53188-07-1) dengan konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm. Setelah itu, diencerkan larutan ABTS yang sudah diinkubasi menggunakan methanol pro analysis (EMSURE, 67-56-1) hingga absorbansi sebesar 0,7± 0,02 pada panjang gelombang 734 nm. Setelah itu, dimasukkan 3 ml campuran ABTS dengan etanol (EMSURE, 64-17-5) kedalam 1 ml larutan sampel masing-masing konsentrasi. Setelah itu, campuran tersebut diinkubasi selama 10 menit, kemudian dibaca pada spektrofotometer UV-Vis (SHIMADZU) dengan panjang gelombang 734 nm. Langkah yang sama juga dilakukan pada Trolox dan blanko.26, 27
    Hasil pembacaan absorbansi kemudian dihitung % inhibisi menggunakan rumus sebagai berikut:


  41. 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛 (𝐴𝑏𝑠 𝐵𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 𝐴𝑏𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙) 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜× 100%

  42. Setelah diketahui % inhibisi masing-masing absorbansi, kemudian dibuat kurva menggunakan excel sehingga didapatkan persamaan y = ax + b. setelah itu dihitung IC50 dari sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

    𝐼𝐶50

    (50 𝑏)

     

    𝑎

    Setelah didapatkan hasil aktivitas antioksidan berdasarkan IC50 kemudian ditentukan kategori aktivitas antioksidan tersebut berdasarkan hasil IC50.

    26.                Abu Bakar MF, Ranneh Y, Kamil NFM. Development of high fiber rich antioxidant biscuits from purple and orange sweet potato peels. Food Research. 2022;6:12-9.'doi: https://doi.org/10.26656/fr.2017.6(1).036. .

    27.                Wang M, Li Y-C, Meng F-B, Wang Q, Wang Z-W, Liu D-Y. Effect of honeysuckle leaf extract on the physicochemical properties of carboxymethyl konjac glucomannan/konjac glucomannan/gelatin composite edible film. Food Chemistry: X. 2023;18:100675.'doi: https://doi.org/10.1016/j.fochx.2023.100675.



  43. gunakan sub bab Tahap Penelitian untuk mendeskripsikan mana penelitian pendahuluan, penelitian utama dan sebagainya. Untuk penelitian payung diidentifikasi juga siapa yang melakukan apa.
  44. metode penelitian pendahuluan dideskripsikan di sini sebagai penelitian tahap pertama 
  45. persamaan matematika harus diberi nomor, kemudian harus diberi pengantar di atasnya.
  46. pastikan penyimpanan sampel di lab analisa, pastikan kapan akan dianalisa
  47. dilarang menggunakan penambahan bahan x pada suatu formula, gunakan konsentrasi bahan x dalam suatu formula
  48. metode dilarang menggunakan skripsi, thesis, disertaasi
  49. metode wajib menggunakan sumber jurnal terindeks scopus, atau buku wajib di bawah ini
  50. metode harus mengutip dokumen yang dibaca. saya sangat merekomendasikan menggunakan     
    1. Wrolstad, R.E., et al., eds. Handbook of Food Analytical Chemistry. 2005, John Wiley & Sons: Hoboken. link
  51. merek dan tipe mesin harus ditampilkan semua
  52. dilarang menggunakan kertas pH untuk penggunaan apapun
  53. dilarang analisis vitamin c dengan spektro
  54. tidak ada panelis agak terlatih
  55. uji sensori langsung ditulis sebagai uji kesukaan dengan komposisi
    1. uji kesukaan 9 titik
    2. uji Just-about-right (JAR) 9 titik
    3. contoh skala jar
      1. Amat sangat kurang lembut
      2. Sangat kurang lembut
      3. Agak kurang lembut
      4. Sedikit kurang lembut
      5. Sudah pas
      6. Sedikit terlalu lembut
      7. Agak terlalu lembut
      8. Sangat terlalu lembut
      9. Amat sangat terlalu lembut
    4. uji pendahuluan dan utama sama sama menggunakan uji hedonik 9 titik dan uji jar 9 titik, hanya jumlah panelis yang berbeda
  56. karakteristik panelis uji sensori harus dideskripsikan
    1. umur
    2. laki laki/perempuan
    3. pendidikan terakhir
    4. kota asal
    5. kompensasi yang diberikan dan harga
  57. uji sensori yang menggunakan hedonik 9 titik dengan panelis konsumen
    1. komposisi variabelnya: Rasa, Aroma, Tekstur, Warna, Keseluruhan. 
    2. chapter 14 Lawless, H. T., & Heymann, H. (2010). Sensory evaluation of food : principles and practices (2nd ed. ed.). Springer.
    3. Drake MA, et al. Sensory Analysis and Consumer Preference: Best Practices. Annual Review of Food Science and Technology. 2023;14(1):427-48. DOI: 10.1146/annurev-food-060721-023619.
  58. uji sensori yang menggunakan deskriptif harus menggunakan panelis terlatih
    1. chapter 10  14 Lawless, H. T., & Heymann, H. (2010). Sensory evaluation of food : principles and practices (2nd ed. ed.). Springer.
    2. ISO. (2012). ISO 8586 Sensory analysis — General guidelines for the selection, training and monitoring of selected assessors and expert sensory assessors. di sini

  59. xx Uji sensori hedonik dengan metode sni
    1. xxcek di sini 
  60. uji sensori yang menggunakan Just-About-Right Scales (sudah pas) 9 titik (sebagai pengganti deskriptif) dengan panelis konsumen
    1. chapter 14.5  14 Lawless, H. T., & Heymann, H. (2010). Sensory evaluation of food : principles and practices (2nd ed. ed.). Springer.
    2. Rothman L, Parker M. Just-About-Right (JAR) Scales: Design, Usage, Benefits, and Risks. : ASTM International; 2009. cek sini manual detail
    3. untuk pengantar jar di form panelis tuliskan: "Dibandingkan produk ideal menurut anda, produk ini:"
    4. jar masuk ke dalam uji penilaian terbaik dengan cara menghitung persen data yang "sudah pas"
  61. jumlah panelis uji sensori harus dihitung dengan cara
    1. RMSL yang digunakan dalam penelitian adalah 0.23 berdasarkan (Hough, Wakeling et al. 2006), kemudian menggunakan derajat kepercaan error tipe I 90% sehingga alfa adalah 10, kemudian menggunakan derajat kepercayaan error tipe 2 80%, sehingga beta yang diperoleh adalah 20. Nilai d dihitung dari perbedaan rata rata yang dicari di dalam penelitian adalah 1 (berasal dari skala dimana beda rata rata skala hedonic) dibagi dengan panjang skala yaitu 8, sehingga nilai d adalah 1/9 ~0.1. Sehingga menggunakan table 3, maka didapatkan jumlah panelis 66 orang. Hal ini juga didukung dengan penelitian (Mammasse and Schlich 2014) yang menyebutkan bahwa jumlah panelis berdasarkan kerumitan sample, sehingga penggunaan jumlah 20-150 panelis dapat digunakan berdasarkan kerumitan sample. Untuk variasi satu buah parameter cukup menggunakan 60 panelis, sedangkan dua parameter membutuhkan 90 panelis, tiga parameter membutuhkan 150 panelis, dan untuk sampel dengan variasi yang jelas bedanya seperti perbedaan kasing sosis cukup 20 panelis.

       

      Hough, G., I. Wakeling, A. Mucci, E. Chambers, I. M. Gallardo and L. R. Alves (2006). "Number of consumers necessary for sensory acceptability tests." Food Quality and Preference 17(6): 522-526.

      Mammasse, N. and P. Schlich (2014). "Adequate number of consumers in a liking test. Insights from resampling in seven studies." Food Quality and Preference 31: 124-128.

    2. cari ref  SNI 01-2346-2006, dengan jumlah 30 orang

  62. apabila panelisnya kebetulan perempuan semua, harus dijelaskan kenapa
  63. manual tehnik laboratorium uji sensori
    1. LAWLESS, H. T. 2013. Laboratory Exercises for Sensory Evaluation, New York, Springer.

  64. TBA harus menggunakan standar, dilarang menggunakan faktor 7.8. cari sendiri faktor nya menggunakan standar.
  65. analisis beta carotene pada sample bukan minyak sawit dilarang menggunakan spektrofotometer
  66. analisa kadar air dilarang menggunakan oven biasa, harus oven analitik
  67. analisis kadar air, lemak, protein menggunakan metode di sini 
  68. faktor konversi harus ada tinjauan pustaka yang jelas
  69. analisa kadar air dan kadar lemak wajib menggunakan 
    1. Ayustaningwarno, F., Vitorino, J., Ginkel, E. v., Dekker, M., Fogliano, V., & Verkerk, R. (2020). Nutritional and Physicochemical Quality of Vacuum-Fried Mango Chips Is Affected by Ripening Stage, Frying Temperature, and Time. Frontiers in Nutrition, 7(95). https://doi.org/10.3389/fnut.2020.00095

  70. analisa karbohidrat by difference wajib menggunakan
    1. Afifah, D. N., Ningrum, Y. P. A., Syahidah, T., Nuryanto, N., Ayustaningwarno, F., & Sugianto, D. N. (2022). Nutrient Content, Organoleptic Quality, and Shelf Life of Sagon Substitute From Lindur (Bruguiera gymnorrhiza L.) and Soybean Flour (Glycine max L.), as an Alternative Emergency Food. Frontiers in Nutrition, 9(878539). https://doi.org/10.3389/fnut.2022.878539

  71. analisa total Phenol harus menggunakan bab I 1.1 Determination of Total Phenolics
    1. Wrolstad, R.E., et al., eds. Handbook of Food Analytical Chemistry. 2005, John Wiley & Sons: Hoboken.
  72. analisa dpph menggunakan trolox
    1. Abramovič, H., Grobin, B., Poklar Ulrih, N. & Cigić, B. Relevance and Standardization of In Vitro Antioxidant Assays: ABTS, DPPH, and Folin–Ciocalteu. Journal of Chemistry 2018, 4608405 (2018). https://doi.org:10.1155/2018/4608405
  73. lakukan uji korelasi antara semua parameter dan variabel
  74. pada pendugaan umur simpan, selalu perkirakan maksimal umur simpan dahulu pada parameter tertentu pada kondisi suhu dan waktu dengan pustaka yang mencukupi
  75. sampel pada pendugaan umur simpan harus terpisah kemasan, per uji, per ulangan, per waktu, per suhu.
  76. Pastikan tidak terjadi ekstrapolasi (pelajari apa itu). Pastikan konsentrasi senyawa pada sample berada di dalam jangkauan standard.
  77. data spektrofotometeri yang valid adalah 0.1 hingga 0.9. untuk itu apabila dihasilkan data 0.9 atau lebih tinggi, maka harus dilakukan pengenceran. dan pengenceran tersebut harus, apabila dibawah 0.1 harus ditambah sample nya. lalu dimasukkan ke dalam perhitungan
  78. rata rata dan standard deviasi harus dihitung menggunakan excel, dengan standard deviasi sample
  79. rata rata dan sd akhir berasal dari semua data, bukan rata rata dari rata rata.
  80. destilasi menggunakan rotavapor, konsultasi caranya
  81. metode efektifitas index de garmo salah yang benar adalah multiattribute decision using a compensatory model and additive weighting technique (MADCAW) dengan referensi. selalu tampilkan skala dan weighing nya.
    1. Sullivan, W. G., Wicks, E. M., & Koelling, C. P. (2019). Engineering Economy (17 th ed.). Pearson Education p.635-43.  
  82. semua hasil pengukuran dan perhitungan harus terlihat di kolom tersendiri
  83. Saat bimbingan
  84. pengiriman dokumen harus lengkap, apabila sudah selesai bab 3 dan bab 1 maka kedua bab tersebut harus dikirim dalam 1 dokumen
  85. bawa air minum
  86. Presentasi awal harus ada sitasinya, langsung dapat telusur keabsahannya.
  87. diskusi harus menggunakan pptx dan siap docx maupun referensinya pdf 
  88. Harus siap menunjukkan referensi
  89. Hanya dikirim melalui email ayustaningwarno@live.undip.ac.id
  90. email yang menggunakan @student.undip.ac.id harus melampirkan file attachment "as attachment"
  91. email harus berisi subject, badan email, agar tidak masuk ke dalam spam atau lama sampainya
  92. Semua kata yang saya sampaikan harus dicatat
  93. Bab hasil dan pembahasan
  94. uji pendahuluan masuk ke bab hasil dan pembahasan sebagai penelitian tahap 1, dengan deskripsi hasil dan pembahasan hasil uji pendahuan. 
  95. tahap penelitian ini terlebih dahulu dideskripsikan di bab metode 
  96. hasil uji tahap pertama ini dilakukan analisis statistik diberi rata rata dan sd, juga analisa beda berikut index beda.
  97. deskripsi setiap variabel dan skala harus ditulis di bawah tabel
  98. Mekanisme harus selalu ada angka konsentrasi, konsumsi, bentuk sediaan
  99. Pada kolom tabel p value ditulis untuk menjelaskan bila tidak beda nyata
  100. Format pembahasan dalam 1 alinea berisi: data, bandingkan dengan hasil penelitian lain (beri sitasi), jelaskan mekanisme (beri sitasi).

  101. Bedakan penggunaan labu ukur, gelas ukur, gelas beker, labu erlemeyer
    1. semua pengukuran, pengenceran, hanya menggunakan labu ukur
    2. gelas ukur hanya untuk mengukur jumlah pelarut organik seperti heksan dan akuades, dan hanya sebagai perkiraan. untuk tepatnya hanya menggunakan labu ukur
    3. gelas beker hanya untuk menampung, menyampur, wadah, bukan untuk mengukur
    4. labu erlemeyer sama dengan gelas beker, ditambah fungsinya adalah untuk titrasi atau reaksi kimia yang membutuhkan proses penggoyangan.

  102. Gunakan dasar jurnal dan sni secara Bersama sama, bukan salah satu
  103. metode dan factor harus tertuang dalam judul, secara mekanistik marker secara langsung
  104. Dilarang membuat 1 resep, minimal 5 resep
  105. Dilarang minimbang bahan dengan berat 0,02725 g, gunakan pengenceran, timbang sebanyak 2,725 gram lalu lakukan pengenceran
  106. Bedakan ulangan percobaan dan ulangan analisis
  107. Ulangan percobaan minimal 3, ulangan Analisa minimal 3, semua data masuk ke dalam analisis statistik. sehingga muncul n=9, harus muncul di tabel dan atau grafik di dalam manuskrip
  108. Output dari software analisis statistik harus ada di lampiran, jika menggunakan r maka coding harus dimasukkan
  109. Nama file hanya berisi draft_tanggal.docx
  110. Latar belakang maksimal 2 halaman
  111. Metode harus dijelaskan dengan detail di metoda bukan di lampiran
  112. Standard dan semua reagen harus berisi informasi merek dan kode produk/ nomor katalog
  113. Untuk analisa yang membutuhkan inkubasi dalam ruang gelap, harus dibuat kelompok sample antri analisis maksimal 5 menit. setelah 5 menit harus bikin sample baru.
  114. semua tabung reaksi yang harus gelap, diberi perlindungan terhadap sinar bisa berupa alumunium foil.
  115. Format penulisan hasil dan pembahasan digabung
  116. Draft apapun harus ada halaman pengesahannya
  117. Daftar pustaka
  118. cari pustaka dengan kata kunci berbahas Inggris agar dapat memenuhi kriteria di bawah
  119. file sitasi setiap referensi harus di download dari publisher masing masing, bukan dari google scholar, agar informasinya lengkap
  120. style endnote yang digunakan adalah vancouver KTI yang tersedia di 
    1. https://ayustaningwarno.blogspot.com/p/materi-kuliah.html bagian bawah
  121. Penulisan daftar Pustaka Menggunakan software endnote download di sini
    1. https://ayustaningwarno.blogspot.com/p/materi-kuliah.html bagian bawah
  122. Aplikasi mendeley dilarang ada di laptop, karena akan menyebabkan endnote tidak bekerja
  123. Referensi dilarang thesis, skripsi, disertasi, artikel seminar. Hanya buku, jurnal, undang undang, peraturan, standar, paten.
  124. Jurnal dilarang jurnal abal abal. Hanya jurnal yang terdaftar di https://www.scimagojr.com/ dengan kriteria Q1, Q2, Q3 dan juga jurnal yang terdaftar di https://sinta.kemdikbud.go.id/ dengan kriteria S1, S2. 
  125. buat tabel di dokument terpisah untuk menunjukkan jenis dokumen setiap referensi, apakah itu buku, jurnal q1, q2, q3, s1, s2, paten, sni, uu. Kolom tabel berisi: no referensi; hasil kopi paste dari daftar referensi; jenis dokumen.
  126. jumlah jurnal dengan index internasional, memiliki Q minimal 50% dari total daftar pustaka
  127. tulisan [Internet].  Available from: dilarang muncul pada referensi dengan tipe artikel jurnal dan buku
  128. DOI wajib ada, bisa diklik, untuk menunjukkan artikelnya
  129. penggunaan referensi harap baca 
    1. Patrias, K., & Wendling, D. (2018). Citing Medicine The NLM Style Guide for Authors, Editors, and Publishers (2 ed.). National Library of Medicine. 

  130. penulisan organisasi, atau yang tidak ingin disingkat ditulis dengan koma dibelakangnya
    1. World Health Organization,
  131. Pengiriman file harus dalam bentuk docx, pptx, dan pdf
  132. File gambar harus disertakan dalam email dalam bentuk jpeg 
  133. File perhitungan harus disertakan 
  134. grafik kotak kotak dan panah panah digambar menggunakan draw.io
  135. gambar dan tabel harus ada kalimat pengantarnya. gamber dan tabel harus terdeskripsi di judul gamber dan tabel.
  136. Bentuk table harus tanpa garis vertical
  137. baca spesifikasi reagen yang dibutuhkan untuk analisa, kemudian cari atau beli reagennya
  138. dilarang menggunakan reagen teknis, harus analis



  139. Satuan SI, harus ada di table, grafik, dll
  140. Table
    1. Judul table
    2. Table
  141. Gambar
    1. Gambar
    2. Gambar 1. Grafik…
  142. kesimpulan
  143. pada baris pertama kesimpulan kopi paste tujuan
  144. Presentasi 
  145. waktu 10 menit, dilarang pakai animasi, transisi
  146. maksimum ada 6 baris , 1 baris terdiri dari maksimum 9 kata
  147. Presentasi proposal focus pada metode
  148. data harus dipresentasikan bertahap. bagi penelitian menjadi 4 tahap atau lebih, setiap tahap presentasikan, untuk menghindari harus mengulang total.
  149. sebelum ujian komprehensif harus membuat poster di dalam file pptx ukuran a0, dicetak ukuran a4
  150. setelah ujian komprehensif harus mengisi form paten
    1. https://biks.undip.ac.id/download/ 
  151. aturan referensi
  152. sitasi di dalam text ditulis sebelum titik.
  153. How do I abbreviate group authors in in-text citations and reference list entries?

    If your reference has a group author, the name of the group can sometimes be abbreviated—for example, American Psychological Association can be abbreviated to APA. You are not obligated to abbreviate the name of a group author, but you can if the abbreviation would help avoid cumbersome repetition and will appear more than three times in the paper.

    As with other abbreviations, spell out the name of the group upon first mention in the text and then provide the abbreviation.

    If the name of the group first appears in the narrative, put the abbreviation, a comma, and the year for the citation in parentheses after it.

    • Example: The American Psychological Association (APA, 2011) suggested that parents talk to their children about family finances in age-appropriate ways.

    If the name of the group first appears in parentheses, put the abbreviation in brackets after it, followed by a comma and the year for the citation.

    • Example: Children should learn about family finances in age-appropriate ways (American Psychological Association [APA], 2011).

    In the reference list entry, do not include the abbreviation for the group author. Instead, spell out the full name of the group.

    Correct reference entry:

    American Psychological Association. (2011). Dollars and sense: Talking to your children about the economy. Retrieved from http://www.apa.org/helpcenter/children-economy.aspx

    Incorrect reference entry:

    American Psychological Association (APA). (2011). Dollars and sense: Talking to your children about the economy. Retrieved from http://www.apa.org/helpcenter/children-economy.aspx

  154. Inisiatif memilih jatwal janjian dengan kententuan
    1. Lihat kalender ayusta di sso, caranya cek https://ayustaningwarno.blogspot.com/p/jatwal.html 
    2. Waktu yang dibutuhkan biasanya 30 menit per orang
    3. Plih yang kosong
    4. tempat di ruang ayusta 
    5. kti dan dokumen terkait dikirim ke email ayustaningwarno@live.undip.ac.id sebelum bimbingan

Referensi

1. Ayustaningwarno, F., et al., The pivotal role of moisture content in the kinetic modelling of the quality attributes of vacuum fried chips. Innovative Food Science & Emerging Technologies, 2020. 59: p. 102251.

2. Ayustaningwarno, F., et al., Nutritional and Physicochemical Quality of Vacuum-Fried Mango Chips Is Affected by Ripening Stage, Frying Temperature, and Time. Frontiers in Nutrition, 2020. 7(95).

3. Ayustaningwarno, F., et al., Effect of Vacuum Frying on Quality Attributes of Fruits. Food Engineering Reviews, 2018. 10(3): p. 154–164.

4. Ayustaningwarno, F., et al., Surface color distribution analysis by computer vision compared to sensory testing: Vacuum fried fruits as a case study. Food Research International, 2021. 143: p. 110230.

5. American Psychological Association (APA), Publication Manual of the American Psychological Association 6 edition. 2010, Washington DC: American Psychological Association.

40.


No comments:

Post a Comment