Dangerous Food Combining
Oleh:
Fitriyono Ayustaningwarno STP., MSi
Secretary Executive CENURE (Center
of Nutrition Research)
Universitas Diponegoro
Food combining merupakan cara makan
untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang optimal. Metode ini intinya adalah
makan harus sedarhana agar dapat dicerna dengan baik oleh kerja enzim yang akan
mengurai makanan dan diserap oleh tubuh. Makanan yang berbeda memerlukan enzim
yang berbeda. Terlalu banyak makanan akan menyebabkan tubuh tidak mampu
menghasilkan enzim sekaligus. Sehingga akan menyebabkan masalah pencernaan,
mulai dari kembung, sakit perut, muntah, diare, dan hal ini hanya merupakan gejala
dari masalah yang lebih besar.
Apabila makanan tidak dicerna dengan
baik, banyak masalah yang tiumbul, saat makanan tidak dicerna dengan kerja
enzim, yang terjadi adalah pencernaan oleh bakteri, yang kemudian dapat menghasilkan
racun berbahaya. Apabila makanan masuk ke dalam usus tanpa dicerna, maka dapat
terjebak dan membusuk, dan akhirnya menyebabkan racun. Ada beberapa metode
dalam food combining.
Rencana A food combining untuk
pencernaan yang lebih baik
1.
Protein dahulu, karena protein
membutuhkan paling banyak enzim untuk dicerna, protein dapat dikombinasikan
dengan sayur hijau mentah dan tidak berpati
2.
Pati, dapat dikombinasikan dengan sayur
hijau mentah dan tidak berpati
3.
Sayuran, mengandung enzim dan akan
dicerna lebih cepat dibanding protein dan pati
4.
Makanan penutup, yang mengandung gula
sederhana termasuk buah. Gula sederhana akan tercerna cepat.
Rencana B untuk yang sensitive
1.
Konsumsi makanan protein tinggi, makanan
berpati, dan makanan tinggi lemak secara terpisah. Dapat dikombinasikan dengan
sayuran hijau dan tidak berpati
2.
Konsumsi sumber karbohidrat yang sama
juga kurang baik
3.
Konsumsi sumber protein yang berbeda
secara bersamaan juga kurang baik, karena dapat menyebabkan beban pencernaan
yang berlebih, contoh, keju dan omelet daging, keju dan kacang
4.
Tomat dan keju pada saus pasta. Tomat
yang asam tidak cocok dikonsumsi dengan pasta yang perpati, apalagi dengan
keberadaan keju yang memperberat kinerja enzim
5.
Cereal atau oatmeal susu dengan jus
jeruk, jus jeruk dapat menginaktifasi enzim yang ada di dalam sereal, asam juga
dapat menggumpalkan susu yang memperberat kerja enzim
6.
Buah dan makanan manis harus dikonsumsi
sendiri, karena memiliki gula sederhana. Konsumsi kelompok ini 30 menit sebelum
makan, atau 4 jam setelahnya.
Masalah kedua adalah kombinasi makanan
yang memiliki bahan aktif yang berbahaya apabila dikonsumsi bersama,
·
Konsumsi buah-buahan ataupun teh yeng
mengandung tannin tinggi dengan makanan berprotein tinggi seperti susu, seafood,
akan menghasilkan komplek yang tidak dapat dicerna.
·
Konsumsi bakan minuman yang mengandung
asam benzoate dengan asam askorbat (vitamin c), dapat menyebabkan terbentuknya
senyawa benzene yang menyebabkan kanker
·
Konsumsi makanan tinggi besi dan makanan
tinggi seng, mikro nutrient ini akan berkompetisi dalam penyerapan, sehinggi
penyerapan keduanya tidak baik.
Masalah ketiga adalah kombinasi makanan dapat
menguatkan bahan aktif yang dapat menyebabkan ancaman kesehatan.
·
Konsumsi kopi dan soft drink, yang
mengandung kafein tinggi dapat menyebabkan overdosis kafein.
·
Alcohol dan minuman energy Dapat
meningkatkan dan memperlama pengaruh alcohol
Dalam mengkonsumsi makanan, konsumen
diharapkan memperhatikan bahan yang dikonsumsinya. Tidak hanya rasanya, tetapi
juga pengaruh terhadap kesehatan. Pemilihan bahan pangan yang tepat akan
meningkatkan kesehatan, akantetapi pemilihan makanan yang buruk dapat menimbulkan
masalah.
sebagian dari makalah ini dimuat di majalah cempaka